Kembali melihat awal abad 17 sampai abad 18 di Eropa saat terjadi
revolusi pencerahan di Belanda, revolusi industri di Perancis, dan
revolusi sosial-politik di Amerika Serikat, maka bermunculanlah
sekelompok perempuan membawa isu-isu gender dan feminisme. Motivasi
gerakannya adalah adanya ketidakadilan gender, menuntut persamaan hak
laki-laki dan perempuan, serta penegasan indentitas kaum perempuan,
khususnya di Eropa. Berlanjut pada abad 19 dengan corak dekonstruksinya
pada wacana gender dan feminisme, sampai sekarang wacana tersebut masih
sering diperbincangkan diberbagai daerah termasuk Indonesia. Pun pada
masyarakat Bugis-Makassar.